Social Icons

Rabu, 20 Maret 2013

GUGUN BLUES SHELTER

Gugun Blues Shelter Kenalkan Musik Modern Indonesia Pada DuniaSiapa yang tak kenal band beraliran blues, Gugun Blues Shelter, apalagi sejak kemunculannya di Hyde Park, London bersama musisi dunia, Bon Jovi, Rod Stewart, dan lainnya, jadwal manggung mereka semakin sibuk dan muncul diberbagai media dengan berita-berita prestasi mereka.
Gugun Blues Shelter merupakan satu-satunya grup band se-Asia yang bermain di panggung musik Hyde Park. Saat ditemui usai mengisi acara di Tembi Rumah Budaya, Jogjakarta Gugun, Jono dan Bowie menceritakan pengalaman mereka saat bermain di London beberapa waktu lalu.
Bincang-bincang santai bersama Gugun Blues Shelter berlangsung seru dan ramai, apalagi dibeberapa kali kesempatan, Jono kerap melontarkan banyolan-banyolan konyolnya. Kembali kepada cerita mereka bermain di Hyde Park, London beberapa waktu lalu. Prestasi mereka ini, memang membuat grup band yang dibentuk tahun 2004 ini belakangan semakin sibuk, musik mereka yang di Indonesia kerap dianggap musik idealis dan tidak mengikuti trend industri, terbukti mampu memberikan prestasi khususnya untuk dunia musik tanah air. “Bayangin aja, kemarin waktu selesai main di Hyde Park, ada media radio dan televisi dari Kolombia yang terkaget-kaget ada grup band asal Indonesia yang bermain musik rock dan blues. Mereka hanya tahu kalau musik Indonesia ya musik tradsional kaya angklung, dan sejenisnya” Kata Gugun.
Vokalis sekaligus gitaris Gugun Blues Shelter ini Gugun Blues Shelter Kenalkan Musik Modern Indonesia Pada Duniapun semakin prihatin ketika media di sana bertanya tentang konflik, perang dan teroris yang ada di Indonesia. “Jadi yang mereka tahu tentang Indonesia, ya hanya konflik dan perang yang ada di Indonesia. Ini yang coba saya luruskan, bahwa Indonesia tidak melulu perang dan konflik. Dan ada jenis musik lain selain musik tradisional, bahwa ada festival musik tingkat internasional di Indonesia. Dan kami Gugun Blues Shelter membuktikan dengan bermain di Hyde Park,” tambahnya.
Misi mereka memperkenalkan grup band Gugun Blues Shelter dan membawa nama Indonesia ke mancanegara lewat musik bukan kali pertama di Hyde Park, London. Sebelumnya mereka juga pernah bermain di festival musik terbesar di Singapura, disitu mereka bermain satu panggung dengan musisi-musisi yang masuk dalam nominasi Grammy Award seperti Bob Dylan, Imogen Heap dan lainnya. Jadi ini sedikit dari cerita mereka pernah bermain di berbagai panggung musik dunia.
Terkenal dan besar di luar negri, apakah Gugun Blues tak ingin besar juga di negaranya sendiri, Indonesia. Tentu saja mereka ingin besar dan musik mereka di terima di Indonesia, meski Gugun mengakui dibentuknya band ini memang awalnya untuk pasar luar negri, bukan bermaksud pesimis dengan penikmat musik di Indonesia, hanya saja Gugun merasa musik mereka lebih diterima di luar negi. Dan kini saatnya mereka mendekati para pendengar mereka di tanah air lewat musik yang mereka usung. “Musik kami sudah mulai diterima, itu juga yang akhirnya membuat kami mencipGugun Blues Shelter Kenalkan Musik Modern Indonesia Pada Duniatakan lagu dengan lirik berbahasa Indonesia agar lebih mudah dicerna dan diterima,” jelas Gugun.
Pengalaman bermusik mereka dengan aksi panggung yang mengagumkan tentu tak lepas dari masa lalu mereka sebelum terjun dan berhasil dengan bandnya. Di telisik seperti apa satu persatu personil band ini sampai akhirnya seperti sekarang. Gugun memulai cerita dengan keinginannya menjadi penyanyi sejak masih duduk dibangku SMP, “awalnya gue pengen banget jadi penyanyi, dan buat gue gitar cuma alat untuk pengiring aja. Tapi setelah gue belajar gitar klasik, banyak esensial yang gue rasain, gitar bukan cuma untuk mengiringi tapi bisa jadi menu utama dalam musik, tentunya dengan berbagai tehnik,” ceritanya. Soal menjadi vokalis, Gugun tak pernah belajar vocal secara formal, dia justru melatih vokalnya dirumah sambil mendengarkan lagu-lagu kesukaannya. “Gue belum nemu guru vocal yang punya karya, rata-rata mereka hanya bisa nyanyi tapi nggak punya karya,” tambahnya.
Lain lagi dengan Jono, pria bernama lengkap Jonathan Peter Armstrong ini mengaku ingin sekali menjadi penari tradisional Inggris. Mungkin lebih tepatnya penari Skotlandia, karena Jono bermimpi bisa memakai rok dan kaos kaki panjang ala penari tersebut. “Tapi mamaku nggak setuju, akhirnya disuruh les piano, umur 7-8 tahun berhasil sampai grade- 3 dan bisa baca notasi. Kemudian SMP aku belajar gitar klasik sama guru les, dan main bass juga bahkan sempat main di band Jazz, aku belajar drum juga. Untuk bisGugun Blues Shelter Kenalkan Musik Modern Indonesia Pada Duniaa punya gitar sendiri dulu aku sampai cuci mobil orang. Itulah ceritanya bisa sampai seperti sekarang, James Brown and Jimi Hendrix that’s all I need in my life,” ujar pria asal Inggris ini.
Yang terakhir Bowie, kemampuannya menabuh drum tak perlu disangsikan. Siapa sangka skill nya bermain drum didapat dari pembelajaran secara otodidak. Ceritanya hampir sama, tidak ada dukungan dari orang tua, tidak membuat pria bernama lengkap Aditya Wibowo ini lantas berhenti menggeluti alat musik drum. “Gue sempet belajar formal sama Hendy, itupun sebelum Hendy gabung sama Gigi. Setelah itu gue sempet marching band dan beberapa kali main di master class di UGM. 30 persen gue belajar formal selebihnya otodidak,” ungkap salah satu personil “bertiga” bersama Tohpati ini.
Sejauh ini prestasi mereka tak bisa diukur dengan apapun, kerja keras dan optimis bisa membawa mereka menjadi seperti sekarang. Tetapi pencapaian secara musikal mereka tak cukup sampai disini, atau hanya sekedar bermain di Hyde Park. Masih banyak yang harus dicapai, salah satunya bisa bermain di pelosok-pelosok Indonesia. “Bisa bermain di Hyde Park masih intro, keinginan dan mimpi-mimpi kami masih panjang,” tutup Gugun. 

SUMBER : http://www.tembi.net/id/news/temen/gugun-blues-shelter-kenalkan-musik-modern-indonesia-pada-dunia-1803.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar