Social Icons

Rabu, 06 Maret 2013

Biografi Waljinah

Nama : Waljinah
Tempat dan Tanggal Lahir : Surakarta 7 November 1943
Nama Ayah : Wiryarahardja
Makanan Favorit : Nasi Gunhangan
Lagu -lagu hits : “ Jamune”, “Enthit”, “Yen Ing Tawang Ana Lintang” dan Stambul “Dua
Baju Biru”.
 
Menurut Penelitian mahasiswa/wi STISI Surakarta Waljinah telah menyanyikan atau telah rekaman 1600 judul lagu.Show Keliling : Selain di Indonesia, Show ke luar negeri Belanda, Suriname.
Kelas 6 SD sudah mulai mengembangkan bakat menyanyi Keroncong. Yang di bimbing oleh Munadi
Waljinah mengikuti kontes menyanyi pada tahun 1958 yaitu Kontes Ratu Kembang Kacang di selenggarakan oleh RRI dan Perfini. Kontes tersebut di selenggarakan sebagai respon Popularitas Sountrack film Delapan Penjuru Angin yang berjudul “ Kembang Kacang” dalam kontes tersebut Waljinah memperoleh gelar Ratu Kembang Kacang dan dari Kemenangan itulah Waljinah dapat memasuki dapur rekaman. Dalam rekaman itu ada pengalaman yang tidak bisa di lupakan yaitu : karena Waljinah masih kecil, mulutnya tidak sampai mik maka waljinah menggunakan alat bantu dingklik/ sejenis bangku kecil yang terbuat dari kayu) agar menambah tinggi dan dapat menjangkau mik.
Pada tahun 1959 Mengikuti Pemilihan Bintang Radio tingkat Eks Karesidenan Surakarta.
Pada tahun 1965 Waljinah menerima piala langsung dari Presiden Pertama Indonesia Presiden Sukarno, Waljinah juara 1 Bintang Radio Tingkat Nasional untuk Kategori Keroncong.
Pada Tahun 1968, Waljinah kembali memasuki dapur Rekaman dengan menyanyikan lagu “Walang Kekek’’ konon kabarnya lagu berjudul Walang Kekek yang dinyanyikannya laris dipasaran pada saat ituAlbum Seleksi EMAS Keroncong WALDJINAH: Bowo Dandang Gulo, Mawar Biru,Ngimpi, Mas Joko, Langgam Blitar, Keno Godo, Pohon Beringin, Langgam Brambang Bawang, Beboyo Margo, Gemes, Kecik-kecik, Ande-Ande Lumut, Resepsi, Tresnaku-Tresnamu, Nyungging AtiWaljinah berkolaburasi rekamanan dengan penyanyi Pop Indonesia Alm. Chrisye menyanyikan lagu yang berjudul Semusim.
Kegiatan Waljinah pada saat ini selain show,dan untuk melestarikan Keroncong Waljinah membina generasi muda anak,cucu, kerabat, tetangga di Surakarta untuk berlatih menyanyi Keroncong.
Pada awal karir, ia meluncurkan album “kompilasi” bersama penyanyi lain, yaitu album Elingo Beboyo Margo (1968) yang di isi bersama Enny Koesrini (juara Harapan Bintang Radio Indonesia 1967) dan Sri Rahadjeng. Banyak diantara albumnya dibuat dengan iringan Orkes Keroncong Bintang Surakarta yang dipimpinnya sendiri.
Waldjinah pernah berduet dengan si “Buaya Keroncong” dari kota Surabaya, yaitu Mus Mulyadi. Lagu Walang Kekek yang melambungkan namanya di Indonesia disamping juga lagu Jangkrik Genggong. Ia acapkali melantunkan lagu-lagu ciptaan Gesang, Andjar Any, dan Ismail Marzuki.

Di Tahun 2002 Waldjinah menerima anugerah seni dari yayasan musik Hanjaringrat di solo dengan komponisGesang dan para seniman yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar